Trah Sunan
Giri dan Silsilah Presiden
Melalui penyelusuran lebih mendalam,
diperoleh informasi yang mengagetkan, bahwa ke-6 Presiden Republik Indonesia,
ternyata berasal dari anak keturunan Sunan Giri, sebagaimana terlihat
pada keterangan berikut :
1. Soekarno, adalah
putera dari Raden Soekemi Sosrodiharjo. Raden Soekemi, berdasarkan buku
“Ayah Bunda Ir Sukarno”, merupakan keturunan Sultan Hamengkubuwono
II (1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1)
2. Suharto, isterinya bernama
Siti Hartinah yang merupakan keturunan dari KGPAA Mangkunegara I (1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.2.1).
Selain itu, berdasarkan buku “Jejak Perlawanan Bengawan Pejuang”, Sumitro
Djojohadikusumo menulis, bahwa Soeharto pernah mengatakan memiliki
kekerabatan dengan keluarga Keraton, yang diduga merupakan keturunan dari Sultan
Hamengkubuwono II (1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1).
3. BJ. Habibie, Ibunya
bernama R.A. Tuti Marini Puspowardojo binti Rr. Goemoek binti Raden Ngabehi
Tjitrowardoyo, berasal dari keluarga Priyayi di Purworejo, yang diduga kuat
merupakan keturunan dari pendiri kerajaan Mataram Islam, Panembahan Senapati
(1.1.2.1.1)
4. Abdurrahman Wahid
(GUSDUR), terhitung sebagai keturunan ke-8 dari Ki Ageng Muhammad Besari
(1.1.1.1.1.1.1.1.)
5. Megawati Sukarnoputri,
puteri Presiden Pertama Sukarno, merupakan keturunan Sultan
Hamengkubuwono II (1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1)
6. Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY), putera dari Raden Soekotjo, beliau adalah keturunan dari Nyai
Ageng Ibnu Umar binti Ki Ageng Muhammad Besari (1.1.1.1.1.1.1.1.)

Giri Kedaton, Khilafah di bumi Nusantara
Giri
Kedaton lebih mirip sebuah “Kerajaan”,
yang di dalam kehidupan kesehariannya diatur dengan menggunakan hukum Syariah
Islam. Berada di daerah Gresik, Jawa Timur pada sekitar abad
ke-15 sampai 17. Kerajaan ini pernah berjaya sebagai Pusat Khilafah
Islam, yang pengaruhnya bahkan sampai menyebar ke daerah Maluku.
Pesantren
Giri Kedaton didirikan
oleh Raden Paku (Sunan Giri), pada sekitar tahun 1487.
Murid-murid Giri Kedaton berdatangan dari segala penjuru, bahkan dari Ternate,
mereka berasal dari berbagai kalangan tidak hanya kalangan rakyat kecil, namun
juga para pangeran dan bangsawan.
Giri
Kedaton mengalami puncak kejayaan di bawah
kepemimpinan Sunan Prapen tahun 1548-1605, saat itu Giri tidak
hanya sekadar sekolah, namun juga menjadi “kerajaan” yang memiliki kekuatan
pemerintahan.
Misalnya, Sunan Prapen
dikisahkan menjadi pelantik Sultan Adiwijaya raja Pajang. Ia juga
menjadi mediator pertemuan antara Sultan Adiwijaya dengan para bupati
Jawa Timur tahun 1568. Dalam pertemuan itu, para bupati Jawa Timur sepakat
mengakui kekuasaan Pajang sebagai kelanjutan Kesultanan
Demak. Sunan Prapen juga menjadi juru damai peperangan antara Panembahan
Senopati (Mataram) dengan Jayalengkara (Bupati Surabaya tahun 1588).
Tidak hanya itu, Sunan Prapen
hampir selalu menjadi pelantik setiap ada raja Islam yang naik takhta di
segenap penjuru Nusantara
Kehadiran Giri Kedaton,
memberikan teladan bagi kita, bahwa penerapan syariah bukan hal yang baru di
Nusantara, dan ternyata bisa bertahan selama 200 tahun. Adanya
suara-suara yang menginginkan kembali diberlakukannya Syariah Islam,
sesungguhnya sesuatu yang sangat wajar.
Hal tersebut setidaknya disebabkan 2
faktor, yaitu Faktor Historis (merupakan kelanjutan dari Mudzakarah
Ulama se-rumpun Melayu tahun 1650, Kunjungi : mengapa NEDERLAND disebut BELANDA?), dan juga disebabkan faktor
rapuhnya sistem politik yang ada sekarang, seperti Kapitalis dan Komunis.
Berdasarkan penyelusuran Genealogy,
ditemukan fakta yang menarik, yakni kesemua Salasilah Presiden RI ternyata
memiliki keterkaitan keluarga dengan Trah Sunan Giri (Dinasti Giri Kedaton).
Mari kita perhatikan Susur
Galur berikut :
1. Sunan
Giri
1.1. Sunan Dalem Wetan / Zainal Abidin
1.1. Sunan Dalem Wetan / Zainal Abidin
1.1.1. Sunan Sedo Ing Margi /
Pangeran Wiro Kesumo Cirebon
1.1.1.1. Sunan Prapen (Maulana Muhammad)
1.1.1.1.1. Sunan Kawis Guwo
1.1.1.1.1.1. Panembahan Giri
1.1.1.1.1.1.1. Nyai Anom Besari # Kyai Anom Besari
1.1.1.1.1.1.1.1. Ki Ageng Muhammad Besari
1.1.1.1. Sunan Prapen (Maulana Muhammad)
1.1.1.1.1. Sunan Kawis Guwo
1.1.1.1.1.1. Panembahan Giri
1.1.1.1.1.1.1. Nyai Anom Besari # Kyai Anom Besari
1.1.1.1.1.1.1.1. Ki Ageng Muhammad Besari
1.1.1.1.1.1.1.1.1. Nyai Ageng
Basyariyah # Ki Ageng Basyariah / Raden Mas Bagus Harun
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Nyai Muhammad Santri # Kyai Muhammad Santri
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Kyai Mas Buntoro
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Kyai Ilyas
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Nyai Nafiqoh # Kyai Yakub
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Nyai Hasyim Asy’ari # KH. Hasyim Asy’ari
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. KH. Wahid Hasyim
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur)
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Nyai Muhammad Santri # Kyai Muhammad Santri
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Kyai Mas Buntoro
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Kyai Ilyas
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Nyai Nafiqoh # Kyai Yakub
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Nyai Hasyim Asy’ari # KH. Hasyim Asy’ari
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. KH. Wahid Hasyim
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur)
1.1.2. Ki Ageng Saba
1.1.2.1. Nyai Sabinah # Ki Ageng Pemanahan
1.1.2.1.1. Panembahan Senapati
1.1.2.1.1.1. Panembahan Hanyakrawati
1.1.2.1.1.1.1. Sultan Agung
1.1.2.1.1.1.1.1. Sultan Amangkurat I
1.1.2.1. Nyai Sabinah # Ki Ageng Pemanahan
1.1.2.1.1. Panembahan Senapati
1.1.2.1.1.1. Panembahan Hanyakrawati
1.1.2.1.1.1.1. Sultan Agung
1.1.2.1.1.1.1.1. Sultan Amangkurat I
1.1.2.1.1.1.1.1.1. Sunan Pakubuwono
I
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1. Sultan Amangkurat IV
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1. Sultan Hamengkubuwono I (Kraton Jogja)
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1. Sultan Amangkurat IV
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1. Sultan Hamengkubuwono I (Kraton Jogja)
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Sultan
Hamengkubuwono II
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Sultan Hamengkubuwono III
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Sultan Hamengkubuwono III
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1.2. KGPAA
Paku Alam I (Kraton Paku Alaman)
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.2. Pangeran
Hario Mangkunegoro
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.2.1. KGPAA Mangkunegara I (Keraton Mangkunegara)
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.3. Sunan Pakuwono II
(Keraton Surakarta)1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.2.1. KGPAA Mangkunegara I (Keraton Mangkunegara)
1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.3.1. Sunan Pakubuwono III
Tidak ada komentar:
Posting Komentar