Senin, 03 Juni 2013

Kembang Wijoyokusumo


Dikalangan kraton percaya bahwa seorang raja yang akan naik tahta, salah satu syarat harus dipenuhi ialah memiliki sekuntum bunga yang bernama wit wijaya kusuma. Bunga ini bagaikan perlambang seorang raja, baunya harum, semerbak bagaikan gambir melati, warnanya indah mempesona, merupakan perlambang watak dan pribadi seorang Raja. Adapun nama bunga ini sendiri mengandung arti yang dalam yaitu
  1. Wit          :  ialah yang membikin tegak itu adalah bunga, mengandung arti :watak orang yang teguh, bermanfaat dan berguna bagi umat manusia.
  2.  Wi          : mengandung arti menguasai segala ilmu, ilmu tata lahir dan bathin
  3.  Jaya       :  berarti menang, ibarat unggul tanpa ngasorake, teguh tanpa ,meremehkan asih tanpa pamrih.
  4. Kusuma : tedak turuning Ratu, maha mbeg utama berbudi luhur, pepindaning rembesing madu, (artinya sebagai keturunan seorang raja harus memiliki watak utama, berbudi luhur, ibarat sari dari madu). 

Bunga dari pohon wijaya kusuma adanya hanya ada di Laut Anakan di Cilacap.tidak sembarang waktu ada, tidak sembarang orang dapat mengambilnya. Hanya dengan jalan meditasi dan mensucikan diri secara khusuk mohon petunjuk dari yang maha kuasa, agar mendapatkan bisikan gaib untuk mengambil bunga tersebut dalam keadaan mekar. Biasanya pengabilan tersebut diserahkan kepada orang-orang sakti atas suruhan raja. Simbolisme dari wijaya kusuma ini diharapkan menimbulkan perasaan tentram dan damai, bikin terang hati manusia, menjunjung tinggi perilaku asih, paromomarta, mengandung ajaran agidang, adigung, adiguna, tidak mementingkan diri sendiri, tidak sewenang-wenang ibarat : paring payung wong kang kodanan, paring teken wong kaluyon, paring sandang wong kawudan, paring pangan wong kaluwen.

Untuk kesempurnaan ini harus disertai lelaku /tirakat secara teratur, serta selalu mohon kepada Yang Maha Kuasa agar jalan hidup ini diberkahi dan dituntun kearah karahayon. Demikianlah ciri-ciri orang yang mendapatkan bunga  wijaya kusuma .
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar